Mengenal Tempe, Makanan Super yang Terkenal di Dunia dari Indonesia

Tempe telah lama menjadi bagian dari budaya dan kuliner Indonesia, dan menjadi pilihan protein yang terjangkau dan mudah diakses. Sebuah penelitian pada tahun 2023 menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi harian tempe di Indonesia adalah 41,75 gram per kapita per hari, yang menyoroti betapa populernya makanan super ini di rumah-rumah tangga di seluruh negeri. Nilai gizi yang tinggi dan keserbagunaannya telah membuatnya menjadi bahan makanan yang digemari selama berabad-abad. 

Apa itu tempe dan untuk apa tempe digunakan?

Diklasifikasikan sebagai makanan super yang dikemas padat dengan nutrisi, tempe adalah makanan hasil fermentasi kedelai yang berasal dari Indonesia. Tempe merupakan sumber protein dan serat yang tinggi, menjadikannya camilan atau lauk yang sangat baik. Dalam beberapa tahun terakhir, tempe telah menjadi pengganti daging yang populer dalam hidangan vegetarian dan vegan. 

Cara umum untuk memasak tempe antara lain dengan menggoreng, menggoreng dalam adonan, mengukus, memanggang, atau merebus. 

Sejarah tempe

Tempe berawal dari Jawa Tengah, di mana catatan tertulis pertama tentang keberadaannya muncul dalam sebuah puisi istana abad ke-19 yang disebut Serat Centhini . Puisi ini menyebutkan bahwa tempe dimasak dengan santan dan contoh lain di mana tempe disajikan dengan parutan kelapa. 

Pada saat yang sama, masuknya pedagang asing ke Indonesia membawa tempe ke dunia internasional. Tempe pertama kali muncul di Eropa dalam sebuah artikel berbahasa Jerman tentang makanan dari kedelai pada tahun 1896, dan sejak saat itu popularitasnya semakin meningkat.

Ledakan industri tempe pada tahun 1980-an mengambil alih perdagangan Indonesia. Pada tahun 1983, ada sekitar 1 juta pon tempe yang diproduksi di negara ini untuk tujuan komersial. Saat ini, Indonesia mengekspor tempe dalam jumlah berton-ton, dengan satu perusahaan bernama Cucup yang bahkan mengekspor 40 hingga 50 ton tempe per bulan. 

Bagaimana tempe dibuat?

Tempe dibentuk dengan merendam kedelai terlebih dahulu dalam air. Setelah kulit luarnya mengelupas, kulit luarnya dibuang, dan kacang kedelai dimasak hingga empuk. Kemudian ditiriskan dan didinginkan hingga mencapai suhu kamar.

Selanjutnya adalah proses fermentasi. Kultur atau jamur ditambahkan ke dalam kedelai yang telah didinginkan, yang kemudian dibagi-bagi dan dibungkus dengan daun pisang. Ini dibiarkan berinkubasi pada suhu sekitar 30 hingga 32 derajat Celcius.

Jamur yang ditambahkan tumbuh selama proses inkubasi. Jamur ini berfungsi sebagai agen pengikat kacang, membuatnya saling menempel membentuk kue di setiap daun pisang, yang kemudian disimpan di lemari es. 

Manfaat kesehatan dari tempe

Tempe adalah satu-satunya sumber nabati yang mengandung vitamin B12, vitamin yang biasanya ditemukan dalam produk hewani. Mengonsumsi makanan hasil fermentasi kedelai ini memiliki berbagai manfaat kesehatan. Faktanya, 100 gram tempe mengandung kira-kira hal-hal berikut ini, di antara banyak lainnya:

• Protein: 20.8g
• Kalori: 201 kalori
• Serat: 1.4g
• Kalium: 234mg
• Besi: 4mg
• Lemak: 8,8g

Karena kandungan nutrisi ini, asupan tempe dalam jumlah sedang dapat membantu mengatasi hal-hal berikut.

Meningkatkan pencernaan

Proses fermentasi dalam pembuatan tempe menghasilkan probiotik, yang membantu menjaga keseimbangan mikrobiota dalam usus.

Menurunkan kadar kolesterol

Sebuah penelitian pada tahun 2023 menunjukkan bahwa konsumsi 25 gram tempe secara teratur selama enam minggu telah berhasil menurunkan kadar kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia. Secara default, kadar kolesterol yang terkandung juga mencegah masalah jantung.

Menurunkan tekanan darah

Kandungan kalium dalam tempe membantu tubuh menghilangkan kelebihan garam. Kalium juga diketahui dapat merelaksasi dinding pembuluh darah. Keduanya berkontribusi untuk menurunkan tekanan darah. 

Mencegah kanker

Peptida bioaktif dan isoflavon dalam tempe dapat membantu mencegah kanker, terutama dengan menghambat pertumbuhan sel kanker yang berhubungan dengan hormon.

Hidangan tempe Indonesia yang populer

Selama berabad-abad, orang Indonesia telah menyempurnakan banyak hidangan yang menggunakan tempe, termasuk:

Tempe goreng

Tempe paling sering dimasak dengan cara ini. Tempe diiris lalu dibumbui dengan rempah-rempah seperti bawang putih, garam, kunyit dan ketumbar, kemudian digoreng hingga berwarna cokelat keemasan. Tempe ini dapat dinikmati sebagai lauk maupun camilan, dan Anda akan menemukannya dijual oleh banyak pedagang kaki lima. 

Tempe mendoan

Resep Jawa ini melibatkan pengirisan tempe tipis-tipis, memasukkannya ke dalam adonan, lalu menggorengnya hingga setengah matang. Tempe mendoan adalah camilan yang digemari, dikenal dengan strukturnya yang tipis, disajikan dengan kecap manis dan potongan cabai. 

Tempe orek

Tempe juga biasa dijadikan lauk. Pada tempe orek, tempe dipotong dadu lalu ditumis dengan kecap manis dengan campuran bawang putih, bawang merah, dan terkadang cabai. 

Tempe di Restoran Merah Putih

Tempe muncul beberapa kali dalam menu di Restoran Merah Putih. Manjakan diri Anda dengan hidangan-hidangan ini untuk merasakan betapa serbaguna dan lezatnya tempe. 

Sate tempe

Jika Anda ingin menikmati tempe sebagai bintang utama, sate tempe adalah sate yang terdiri dari tempe bakar, cabai rawit, dan daun bawang, yang disajikan dengan saus kacang, kecap, dan cabai. 

Nasi campur sayur pecel

Tempe juga disajikan dalam nasi campur vegetarian yang khas. Tempe bakar disajikan bersama pecel, salad khas Indonesia yang berisi tauge, kacang panjang, kol putih, dan bayam dengan saus saus kacang. 

Kare sayur

Anda akan menemukan potongan tempe dalam kari sayur yang lezat dan hangat ini, bersama dengan tahu, wortel, kentang, dan zucchini. 

Untuk mencicipi salah satu hidangan tempe di atas, pesanlah meja di Restoran Merah Putih hari ini. Restoran mewah ini menyajikan sentuhan unik pada makanan Indonesia yang dicintai masyarakat lokal serta hidangan khas Bali. Jangan lewatkan voucher hadiah eksklusif untuk mendapatkan harga spesial pada kunjungan Anda. 

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN